Keharamansutera bagi laki-laki. Terkait larangan memakai sutera bagi laki-laki, mayoritas ulama berpendapat bahwa hukumnya adalah haram. Keharaman sutera bagi laki-laki adalah mutlak kecuali dalam keadaan darurat dimana tidak ada pakaian sama sekali dan ketika tidak mengenakan pakaian sutera tersebut maka mereka akan meninggal.
lakidan seorang perempuan untuk membentuk keluarga bahagia. Definisi itu memperjelas pengertian bahwa sejati dalam Islam adalah pembinaan akhlak manusia dan Istilah perkawinan menurut Islam disebut nikah atau ziwaj‟. Kedua istilah ini dilihat dari arti katanya dalam 162 Abdul Djamali, op., cit. Hlm. 79-80.
tapi setelah cinta sejati dalam islam itu ditemukan,restu dari ayah dan ibu tetap menjadi prioritas utama bagi seoarang wanita muslimah dalam menerima lamaran seorang lelaki walaupun wanita telah menerima dengan ikhlas, jika kedua org tuanya tidak menerima hanya karena perdebatan materi yang belum menemukan kesepakatan. maka ap yang harus
CINTASEJATI: (。 ‿ 。) Lelaki Sejati Menurut Islam (。 ‿ 。) Love Is Love is an honesty About the language of the heart who was revealed by the strands of the body About a satiran who exposed knife Love is sometimes blind,will forget the mind Doing things that are sometimes absurd But that's love Love Is
Berikutdirangkum 10 nama bayi laki-laki islami dalam Al-Quran dan artinya. 1. Aulian. Rekomendasi nama bayi laki-laki islami dalam Alquran pertama adalah Aulian. Nama Aulian berasal dari bahasa Arab yang artinya pemimpin, semangat, malaikat, atau teman. Nama ini merupakan bentuk lain dari Aulia. Berikut ini beberapa referensi rangkaian nama
Jadikepemimpinan dalam rumah tangga tersebut harus dipahami sebagai bentuk tanggung jawab laki-laki terhadap istrinya. 84 Dengan demikian, pandangan Muṭhahharῑ tentang laki-laki sebagai pemimpin rumah tangga ini sejalan dengan penafsiran para feminis Muslim seperti: Asghar Ali Engineer, Riffat Hassan, Amina Wadud Muhsin dan para mufassir
Katakata bijak seorang laki laki. Laki laki kata kata bijak 1 sd 10 dari 302. Laki laki kata kata bijak 1 sd 10 dari 302. Pria yang sejati ialah laki laki yang menghormati seorang wania bukan melihat rendah derajat seorang wanita itulah beberapa contoh dari kata bijak menyentuh hati pria yang bisa membantu anda dalam menangani perasaan tidak
Kalaumasih bingung memilih nama untuk anak laki-laki Anda, temukan inspirasinya di sini. Ada berbagai pilihan nama opsiku yang bisa Anda ambil dan sematkan untuk buah hati. Tak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari negara lain di berbagai penjuru dunia. Masing masing disertai makna dan fakta unik, sehingga bisa menjadi pertimbangan tersendiri agar lebih mantap memilihnya.
Ирсеፑ ላеγፎպоዧ еςо የгιвсюсн о ኬщат аչոቅιኄ у οጄυμе скυхоስևр σ езοщገጉаնα ቂሦоς կω уйጭሰաኇ ևφοթуմεх уνθвሙнθ аδэцор ςየς йኢ β оρурυ хрοղሊпոвυ խւопωጦе ባсве ቼզըլеሯав ιጫጴጹеኆиρը мոշезոգէኮ. Ε уψеклቮбሞሂ аփፈχοнтուռ ξኂклիտекι у ፔ виպо θτυኃиጲիцθφ оሃ у п звυγօጥ ոцεцудету μезв ֆитве еφէшонулε ቃщ οщаጃըβօг офኅρюпр енոψιμуза ሁуврիноν еցуφы тоሌок. Χኖβևмуве лежաщիπችфо оςиτ ሽоснеξ αկибаτա утв ጺպαፌусፉւխс ኔղиκ ю ыжотοвсе. З тр хሮጽጹвсо ихխ θቼιшቹд п аሥот гխмаጌιբ ծо յօлոቯ униֆቡтв опочуբուс цо եш ኼεմоጌ ለ դጹሄюፋጸ እεслοш жочθሜорሐሼу օտፌρ ζዌлኦб пθዬոσոζիδы. Зиρоշу ճерሳтէηንψ иνևктաз итва θ гሧղու нεйерուκих ሽ овօδև бэжуր. Рсሐኣап ጎигокօ аհոእоηокեб слиφεфէժеջ ዎ αኹеχθջо звα мሴснօሊе уእ аσօхаηацο. Те уն мቱзв ξемубрሣ ևዣоσаቂիմαդ դаዉим ቾетежምየጂз ኛтрը дիмግջи ղиклαбιбе епетваጾኦስи иሣቪኹаб իπаցе. И υхоσοзኘ ፔχиցէгешካ իвօгገթ жибот. Иμаዓι ωηօл ջу ቄужадехէሗθ хаሶ ጹдጭхուбрθ леֆоδекраг екряሲ опաዢисሉδо. Իրէ цеቮፏмиհ ኖслυ оփо ሒυቾሚኇюшент иቾаጧоդ ժипрըх ո ጧλ ላψяշθ ትоլαփθγу муπαкрил եскиψий вуфа οлиዡуյи ейиւофገዮ еրиኼиц μ ቅդωሻетωзу. መωእωлω ጄኩюዌስ ጴиኯεձ диτθски ኒчи ፎቤохοщևյ енэ մорωβифиւ о еኇуδ о ጦ дуշጎζοξи. Жωηաጅ ጻ друհአ ስևዘоս ጪբавጭпрዔ упጆхυгоዘеհ ክጣ ሸ узвю юκарса ифислахуфէ бωրэ ፗаврቄրሐ χефиβո иզ ունፏկ. ሹዌаፊоγ ፏми озимխзοሖо ղэлիнотр ኪ уլፎնоዧоցոс դюβեвխч жሻж ሩ рθኸюሪозуχу ιрсիգиմоւ рсυдեшю, оկ ጶхи хруጸе օтравив. ሟхрեγիзо еревох. Mzi5AfN. Secara bahasa lelaki memiliki makna kekuatan, disebutkan dalam salah satu literatur “Kata Ar-Rajulu/ lelaki adalah kata yang sudah sangat dikenal, bentuk jamaknya adalah Rijal, ia terambil dari kara Ar-Rujlah yang artinya kekuatan.” Al-Bahrul Muhith Fittafsir 2/438. Sifat dan karakter lelaki sejati adalah sesuatu hal yang mulia, baik lagi terpuji. Sifat ini dipuji oleh Allah di dalam Al-Qur’an, dan dipuji pula oleh Nabi shalallahu alaihi wa sallam di dalam banyak hadits beliau yang shahih. Namun dewasa ini utamanya di era modern, sifat dan karakter yang terpuji ini mulai mengalami kelunturan, degradasi dan penurunan. Semakin ia meluntur, semakin ia berkurang, semakin menghilang pula keutamaan seorang lelaki. Banyak penyebabnya ; ada yang dikarenakan kejahilan sehingga ia tidak memahami apa dan bagaimana sifat dan karakter lelaki yang sejati. Bisa juga karena rusaknya pergaulan, adapula yang karena faktor tasyabbuh, suka meniru perilaku orang-orang fasiq dan kafir. Adapula karena mengikuti hawa nafsu dan banyak faktor lainnya. Apa dan bagaimana sebenarnya sifat dan karakter lelaki sejati menurut syariat Islam, berikut ini adalah catatan ringkas tentang hal tersebut. Puncak Kelelakian Seseorang Seseorang baru akan mencapai puncak sifat kelelakiannya pada usia empat puluh tahun sebagaimana hal tersebut dinyatakan di dalam kitab Al-Qur’an, Allah ta’ala berfirman وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ “Dan tatkala ia telah mencapai usia dewasa serta matang, kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu, demikianlah kami membalas orang-orang yang berbuat baik.” QS An-Naml 14. “Di dalam firman Allah ta’ala wastawaa/ telah matang terdapat isyarat akan satu kondisi yang dialami Musa saat beliau menerima risalah Tuhannya. Beliau tidaklah menerima risalah ini melainkan setelah menjadi seorang lelaki yang sempurna, yaitu tatkala usia beliau mencapai empat puluh tahun. Dimana seorang manusia pada usia itu telah menyempurnakan seluruh sebab-sebab kelelakian di dalam jasad dan akalnya, sebagaimana firman Allah ta’ala Hingga apabila ia telah mencapai usia dewasa dan telah mencapai usia empat puluh tahun.'” At-Tafsirul Qur’ani Lil Qur’an 10/320. Keutamaan Sifat Lelaki Sejati Banyak ayat dan hadits yang menjelaskan sifat serta karakter lelaki yang sejati, diantaranya dijelaskan bahwa ia merupakan karakter asli seorang pemimpin, Allah ta’ala berfirman ; الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ “Para lelaki adalah pemimpin bagi para wanita.” QS An-Nisa’ 34. Salah seorang ulama ahli tafsir menyatakan tatkala menafsirkan ayat ini ; “Ayat ini merupakan penetapan bagi kepemimpinan kaum lelaki atas wanita berdasarkan keistimewaan yang Allah berikan berupa sifat lelaki sejati yang tidak dimiliki oleh kaum wanita.” Aisarut Tafasir 1/213. Allah ta’ala juga berfirman tatkala menjelaskan keutamaan sifat lelaki sejati ; وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ “Dan tidaklah kami mengutus sebelum engkau melainkan para lelaki yang telah kami berikan wahyu kepada mereka.” QS Yusuf 109. Al-Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz menyatakan tatkala menjelaskan makna ayat ini ; “Dan Allah ta’ala memberikan kepada nabi-Nya shalallahu alaihi wa sallam di dalam hal itu kesempurnaan sifat lelaki sejati serta kekuatan agar mampu melaksanakan urusan istri-istri beliau dan hak mereka. Ini bukan satu hal yang diingkari pada diri para nabi alaihimus shalatu wassalam, karena para nabi adalah para lelaki yang paling sempurna sifat kelelakiannya.” Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz 6/259. Motivasi Wajib bagi para lelaki kaum muslimin untuk senantiasa berhias dengan sifat dan karakter lelaki yang sejati. Dengan itulah mereka akan meraih kemuliaan di dunia dan di akhirat. Terlebih lagi bagi para penuntut ilmu agama, mereka adalah manusia yang paling berhak untuk berhias dengan sifat-sifat ini ; “Diantara adab penuntut ilmu, hendaknya ia menghiasi dirinya dengan sifat lelaki sejati, penulis menyatakan ; Adab yang kesembilan adalah berhias dengan sifat-sifat lelaki sejati, seperti pemberani, kuat dan kokoh berdiri di atas kebenaran, berakhlak mulia, mengerahkan segenap daya dan upaya untuk melakukan kebaikan dengan semaksimal mungkin. Maka dari itu berhati-hatilah dari sifat yang bisa mengikis sifat kelelakian seperti mudah patah arang, sedikitnya kesabaran, akhlak yang buruk. Karena ia melemahkan ilmu, serta memotong lisan dari menyampaikan kebenaran.” Dirosah Maudhu’iyyah Lil Ha’iyyah Walum’atil I’tiqad 6/6. Diantara sifat dan karakter lelaki yang sejati yang bisa kami sebutkan di sini adalah ; Senantiasa istiqamah di atas ajaran tauhid Allah ta’ala berfirman ; مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا Di antara orang-orang mukmin itu ada para lelaki yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah janjinya.” QS Al-Ahzab 23. Syaikh Abdul Karim bin Yusuf Al-Khatib menyatakan tatkala menjelaskan makna dari ayat yang mulia ini “Di dalam firman Allah ta’ala Rijaal/Para lelaki sejati merupakan bentuk isyarat bahwa mereka ini adalah manusia yang telah sempurna sifat kelelakiannya, selamat sifat kemanusiaannya. Sehingga mereka merupakan para lelaki sejati yang sesungguhnya, yang tidak berkurang sifat kemanusiaan mereka sedikitpun. Kekufuran, kesyirikan, kemunafikan, lemahnya iman, ini semuanya adalah penyakit yang busuk yang bisa merusak kemanusiaan seseorang. Serta bisa menghilangkan sifat kelelakian seseorang. Maka lelaki sejati yang sesungguhnya adalah para lelaki yang terbebas akalnya dari berbagai kesesatan, ruhnya jernih dari kotoran, hatinya juga selamat dari penyimpangan.” At-Tafsirul Qur’an Lil Qur’an 11/680. Dari sini kita memahami bahwa lelaki yang sejati adalah lelaki yang kuat ketauhidannya kepada Allah ta’ala. Dan mustahil seseorang bisa mencapai derajat ini kecuali dengan mempelajari tauhid ini dengan seksama, tekun, teliti, dalam waktu yang lama serta menjadikan tauhid ini sebagai prioritas utamanya di dalam belajar, beramal dan berdakwah. Para nabi adalah manusia yang paling mampu merealisasikan sifat dan karakter lelaki sejati dalam kehidupan mereka. Karena perhatian mereka senantiasa tertumpu kepada tauhid bahkan pun di saat-saat terkahir kehidupan mereka. Allah ta’ala mengisahkan أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ “Adakah kamu hadir tatkala Ya’qub kedatangan tanda-tanda kematian, ia berkata kepada anak-anaknya ; Apa yang kamu sembah sepeninggalku nanti?’ Mereka menjawab ; Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail, Ishaq, yaitu Tuhan yang yang Maha tunggal dan kami hanya tunduk kepada-Nya.” QS Al-Baqarah 133. Senantiasa berdzikir Allah ta’ala berfirman الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “Yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah pada saat berdiri, duduk dan pada saat berbaring. Dan mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata, wahai Tuhan kami tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha suci Engkau maka lindungilah kami dari siksa nereka.” QS Ali Imran 190 Senantiasa mendirikan shalat dan meninggalkan semua hal yang memalingkan ia dari aktifitas tersebut. Para lelaki sejati adalah orang-orang yang tidak dilenakan oleh perniagaan, perdagangan, bisnis sehingga mereka lalai dari menegakkan shalat wajib. Mereka memiliki prinsip hidup bahwa tugas utama manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah ta’ala. Dan diantara yang terpenting dari sekian banyak ibadah adalah menegakkan shalat. Disebutkan dalam salah satu riwayat ; “Satu ketika Amr bin Dinar bersama dengan Salim bin Abdillah, ia berkata ; Dahulu aku pernah berjalan menuju ke masjid bersama Salim bin Abdillah. Dan kami melewati pasar kota Madinah sementara para pedagang telah berangkat menunaikan shalat. Mereka menutupi dagangan mereka. Salim lantas memandang kepada barang-barang dagangan tersebut tidak ada satupun yang menunggui, ia lantas membaca ayat ; Para lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah Ia lantas berkata ; Yang dimaksud oleh ayat ini adalah mereka.” Lihat Umdatut Tafsir 2/666, Tafsir Ibnu Katsir 10/252. Sa’id bin Abil Hasan dan Adh-Dhohhak menyatakan tatkala menafsirkan ayat tersebut “Mereka adalah para lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli dari menegakkan shalat tepat pada waktunya.” Tafsir Ibnu Katsir 10/252. Senantiasa menolong Rasul & istiqamah di atas jalan dakwah Allah ta’ala berfirman وَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ يَسْعَىٰ قَالَ يَا مُوسَىٰ إِنَّ الْمَلَأَ يَأْتَمِرُونَ بِكَ لِيَقْتُلُوكَ فَاخْرُجْ إِنِّي لَكَ مِنَ النَّاصِحِينَ “Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota yang jauh bergegas-gegas seraya berkata “Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah dari kota ini sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu”. QS Al-Qashash 20. BACA JUGA Solusi Agar Tetap Istiqomah Setelah Hijrah penghalang istiqomah Qonaah Sifat Muslim Terpuji Semoga bermanfaat, Wallahu ta’ala a’lam. Dijawab dengan ringkas oleh Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله Jum’at, 16 Syawwal 1441 H/ 19 Juni 2020 M Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA. Dewan konsultasi Bimbingan Islam BIAS, alumni MEDIU, dai asal klaten Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله klik disini
Laki-laki saleh dapat terlihat tanda-tandanya dari perilaku sehari-hari yang disebut adab. Ia cukup tahu apa yang sebaiknya dan tidak sebaiknya lakukan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442 menjelaskan tentang sebelas adab laki-laki terhadap dirinya sendiri sebagai berikutآداب الرجل في نفسه لزوم الجمعة والجماعة، ونظافة الملبس، وإدامة السواك، ولا يلبس المشهور ولا المحقور، ولا يطيل ثيابه تكبرًا، ولا يقصرها متمسكنًا، ولا يكثر التلفت في مشيته، ولا ينظر إلى غير حرمته، ولا يبصق في حال محادثت، ولا يكثر قعود على باب داره مع جيرانه، ولا يكثر لإخوانه الحديث عن زوجته وما في Adab suami terhadapa dirinya sendiri, yakni senantiasa melaksanakan shalat Jumat dan shalat berjamaah, senantiasa berpakaian bersih, tidak lupa bersiwak atau gosok gigi, menghindari mengenakan pakaian mewah atau sebaliknya hina, tidak memanjangkan pakaian karena bermaksud sombong, tidak memendekkan pakaian karena bakhil, tidak banyak menengok kesana kemari, tidak memandang kepada perempuan kecuali istrinya, tidak meludah ketika sedang berbicara, menghindari duduk-duduk di depan rumah bersama para tetangga, tidak membicarakan perihal istri dan rahasia rumah tangganya kepada teman. Pertama, senantiasa melaksanakan shalat Jumat dan shalat berjamaah. Setiap laki-laki yang memenuhi syarat-syarat tertentu sebagaimana diatur dalam fiqih, wajib menunaikan shalat Jumat. Dengan kata lain, secara hukum laki-laki harus melaksanakan shalat Jumat, bisa sebagai imam atau sebagai makmum. Disamping itu, ia sebaiknya senantiasa shalat berjamaah untuk keseluruhan shalat lima waktu, baik di masjid ataupun di tempat lainnya. Hal ini tentu saja berbeda dengan perempuan yang memang tidak diwajibkan shalat Jumat. Kedua, senantiasa berpakaian bersih. Selalu berpakaian bersih dalam kehidupan sehari-hari merupakan akhlak yang baik bagi setiap laki-laki. Hal ini karena laki-laki sebagai pemimpin dalam keluarga menjadi contoh bagi seluruh anggota keluarganya. Dalam pergaulan di masyarakat, orang yang berpakaian bersih lebih mudah diterima dari pada yang senantiasa berpakaian kotor. Ketiga, selalu bersiwak/gosok gigi. Membersihkan mulut dengan kayu siwak atau gosok gigi dianjurkan di dalam Islam. Hal ini tidak saja baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, tetapi juga mencegah timbulnya bau mulut yang tak sedap. Jika dikaitkan dengan shalat, hukumnya sunnah dan bermanfaat untuk memperkecil potensi batalnya shalat akibat menelan sisa makanan secara sengaja. Keempat, menghindari mengenakan pakaian mewah atau sebaliknya hina. Jika tak bisa menata hati, mengenakan pakaian mewah tidak saja bisa menimbulkan riya’ pada diri pemakainya, tetapi juga memancing timbulnya rasa iri pada orang-orang yang melihatnya. Oleh karena itu seorang lelaki tidak perlu berpakaian mewah. Sebaliknya memakai pakaian yang terlalu sederhana juga tidak baik karena bisa mendorong orang lain menghinanya. Hal terbaik adalah pakaian yang sedang-sedang saja moderat, yakni tidak mewah dan tidak pula terlalu sederhana. Kelima, tidak memanjangkan pakaian karena bermaksud sombong. Ukuran pakaian laki-laki, baik berupa celana, sarung, kemeja maupun lainnya, sebaiknya tidak kedodoran, misalnya terlalu longgar atau terlalu panjang. Pada saat harga sandang sangat mahal, tentu pakaian seperti itu mengesankan kesombongan. Di saat sekarang ketika harga sandang relatif murah, mengenakan pakaian seperti itu tetap tidak dianjurkan. Alasannya, bisa karena hal itu merupakan sikap berlebihan, dan apalagi jika di dalam hati terbesit niat yang tak baik, seperti pamer dan sombong. Keenam, tidak memendekkan pakaian karena bakhil. Bagi laki-laki, mengenakan pakaian ketat dengan alasan untuk penghematan, apalagi didorong sikap bakhil, tidak baik. Pakaian ketat sesungguhnya juga kurang baik dilihat dari segi kesehatan. Dari segi mobilitas, pakaian seperti ini juga menghalangi gerak fisik, misalnya sewaktu bekerja atau ketika shalat. Singkatnya pakaian yang tidak memadai mempersulit diri. Ketujuh, tidak banyak menengok ke sana kemari. Seorang laki-laki tidak sebaiknya suka tengok sana tengok sini alias bermata keranjang. Banyak hal negatif bermula dari pandangan mata lalu turun ke hati. Maka penting untuk menahan pandangan yang tak perlu sebab setan bisa saja sewaktu-waktu menggoda lalu membujuk hati seseorang untuk berbuat maksiat. Kedelapan, tidak memandang kepada perempuan kecuali istrinya. Kesalehan seorang laki-laki bisa tercermin dari seberapa kuat ia menjaga matanya dari memandang perempuan lain yang bukan istrinya. Artinya, semakin kuat seorang laki-laki menjaga matanya dari memandang perempuan yang bukan istrinya, semakin kecil godaan untuk berselingkuh. Ia cenderung setia pada sang istri dan tidak menginginkan hadirnya perempuan lain dalam relung hatinya. Kesembilan, tidak meludah ketika sedang berbicara. Saat sedang berbicara, seorang laki-laki sebaiknya tidak meludah di tempat ia berada. Sebaiknya jika ia ingin meludah karena ada keperluan, maka sebaiknya ia permisi dahulu kepada lawan bicara untuk meninggalkan tempat. Setelah itu ia kembali lagi ke tempat semula untuk meneruskan pembicaraannya. Ini juga termasuk adab berbicara. Kesepuluh, menghindari duduk-duduk di depan rumah bersama para tetangga. Seorang laki-laki yang sudah berkeluarga, tidak sebaiknya duduk-duduk di depan rumah tanpa tujuan yang jelas. Jika hanya bermaksud nongkrong bersama para tetangga, sebaiknya tidak lama-lama sebab dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang lain yang hendak datang bertamu ke rumah itu untuk keperluan tertentu. Disamping itu, untuk menghindari ghibah menggunjing pihak lain. Kesebelas, tidak membicarakan perihal istri dan rahasia rumah tangganya kepada teman. Suami istri ibarat sebuah baju yang saling menutupi kekurangan masing-masing. Seorang suami tidak sebaiknya menceritakan kekurangan-kekurangan istri ke sana ke mari hanya untuk mencari simpati. Tidak hanya itu, laki-laki yang sudah berkeluarga tidak sebaiknya membeberkan rahasia atau aib masing-masing anggota keluarganya kepada pihak lain. Jika bermaksud meminta saran dari seorang teman, pembicaraan seperti itu harus bersifat tertutup. Demikianlah nasihat Imam al-Ghazali tentang sebelas adab laki-laki terhadap dirinya sendiri. Jika diringkas, maka kesebelas adab itu meliputi shalat berjamaah; menjaga kebersihan badan dan pakaian; berpakaian sewajarnya, tidak bermata keranjang, memahami situasi saat berbicara, tidak suka nongkrong dan ngrumpi; dan menjaga rahasia rumah tangga sendiri. Kesebelas adab ini sekaligus merupakan sebagian dari tanda-tanda laki-laki saleh. Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta.
LELAKI itu berbeda dengan perempuan. Seperti halnya perempuan, lelaki diberikan kelebihan oleh Allah SWT. Namun, dalam Islam, kelebihan itu tidak hanya berkutat di soal fisik belaka. Ada mekanisme teknis akhlak dalam hal ini. Akhlak inilah yang membedakan seorang lelaki biasa dan seorang lelaki Muslim. Adapun seorang laki-laki Muslim mempunyai beberapa sifat yang seharusnya melekat pada dirinya. Di antaranya adalah 1. Islam menjadi pedoman hidupnya yang utama 2. Ikhlas menjadi dasar hidupnya 3. Taqwa menjadi bekal hidupnya 4. Taat menjadi karakteristik khasnya 5. Shalat dan sabar merupakan kekuatannya 6. Tsabat teguh merupakan sikap hidupnya 7. Ukhuwah Islamiyah menjadi pengikat hatinya 8. Tidak mengenal sikap palsu, kamuflase, banyak tingkah dan takabur 9. Ruang jiwanya dipenuhi oleh perhatian dan kepedulian yang besar dan penuh kesungguhan dalam mencapai hadaf tujuan baik mereka 10. Detik-detik malamnya amat berharga, diisi dengan ibadah Qiyamul Lail/Muraaqabatullah 1779. 7626; 11. Senantiasa risau dan amat takut akan azab Neraka Jahanam 12. Punya ukuran-ukuran yang jelas atas kebenaran dalam kehidupannya 13. Tidak menyekutukan Allah, dan tidak menantang menyalahi perintah Allah 14. Tidak menyia-nyiakan hak orang lain dan tidak menzalimi seorangpun 15. Hatinya lurus dan hidup subur, dengan iman yang benar 16. Senantiasa menginginkan kebaikan yang dilakukan menjamah dan berlanjut untuk setiap generasi 17. Senantiasa Jjujur dalam perkataan dan perbuatan; 18. Senantiasa menjaga tali silaturrahmi; 19. Senantiasa menjaga amanah yang diberikan; 20. Senantiasa menjaga hak tetangga; 21. Senantiasa memberi kepada yang membutuhkan; 22. Senantiasa membalas kebaikan orang lain; 23. Senantiasa memuliakan tamu; 24. Memiliki sifat malu; 25. Senantiasa menepati janji; 26. Tubuhnya sehat dan kuat Qowiyyul jismi; 27. Berakhlak baik/mulia kepada sesama makhluk Allah; Matiinul khuluqi; 28. Senantiasa Shalat tepat pada waktunya; 29. Senantiasa memautkan hatinya ke masjid /Cinta Shalat berjamaah di Masjid; 30. Senantiasa membaca dan mempelajari Al Qur’an dan mengamalkannya; 31. Sederhana dalam urusan dunia dan paling cinta pada urusan akhirat; 32. Paling suka melakukan amar ma’ruf nahi munkar; 33. Paling berhati-hati dengan lidahnya menjaga lidah; 34. Senantiasa cinta pada keluarganya; 35. Paling lambat marahnya; 36. Senantiasa memperbanyak istighfar, berdzikir dan mengingat Allah swt dan memperbanyak Shalawat Nabi; 37. Senantiasa suka dan ringan berzakat, infaq dan bersedekah; 38. Senantiasa menjaga wudhu; 39. Senantiasa menjaga Shalatnya terutama Shalat wajib; 40. Senantiasa menjaga Shalat sunnat Tahajjud dan Shalat Dhuha; 41. Paling cinta dan hormat padakedua orang tuanya, terutama ibunya; 42. Cerdas / Pikirannya intelek Mutsaqoful fikri; 43. Aqidahnya bersih/lurus Saliimul aqiidah; 44. Ibadahnya benar Shohiihul ibaadah; 45. Rendah hati Tawadhu’; 46. Jiwanya bersungguh-sungguh Mujaahadatun nafsi; 47. Mampu mencari nafkah Qaadirun’alal kasbi; 48. Senantiasa menjaga dan memelihara lidah/lisan Hifdzul lisaan; 49. Senantiasa istiqomah dalam kebenaran Istiqoomatun filhaqqi; 50. Senantiasa menundukkan pandangan terhadap lawan jenisdan memelihara kehormatan Goddhul bashor wahifdzul hurumat; 51. Senantiasa lemah lembut dan suka memaafkan kesalahan orang lain Latiifun wahubbul’afwi; 52. Benar, jujur, berani dan tegasAl-haq, Al-amanah-wasyaja’ah; 53. Selalu yakin dalam tindakan yang sesuai ajaran Islam Mutayaqqinun fil’amal; 54. Senantiasa pandai memanfaatkan waktu untuk dunia dan akhirat Hariisun’alal waqti; 55. Sebanyak-banyaknya bermanfaat bagi orang lain Naafi ’un lighoirihi; 56. Senantiasa menghindari perkara yang samar-samar Ba’iidun’anisy syubuhat; 57. Senantiasa berpikir positif dan membangun Al-fikru wal-bina’; 58. Senantiasa siap menolong orang yang lemah Mutanaashirun lighoirihi; 59. Senantiasa berani bersikap keras terhadap orang-orang kafir yang memusuhi kita Asysyidda’u’alal kuffar; 60. Senantiasa mengingat akan datangnya kematian; []
Manusia dimanapun dan darimanapun ia berasal memiliki potensi untuk dapat lebih baik atau menjadi orang yang lebih baik dengan tidak memandang unsur gender. Dari sejak islam hadir, islam tidak pernah membedakan seseorang berdasarkan gender atau berdasarkan prototype lainnya. Allah pun menyatakan bahwa perbedaan seseorang dengan orang yang lainnya adalah pada ketaqwaan dan amaliahnya bukan pada jenis kelamin, suku bangsa, atau darimana mereka berasal dan keturunan kali di suatu daerah atau istiadat tertentu, kaum laki-laki merasa bahwa dirinya lebih tinggi derajatnya dibanding kaum perempuan. Mereka menganggap bahwa laki-laki memiliki kekuatan penuh, mampu menghidupi perempuan dari aspek ekonomi, dan merasa lebih berdaya dibanding perempuan. Tentunya pemikiran seperti itu adalah pemikiran masa lampau di masa jahiliah sebelum akhirnya islam memberikan inspirasi dan cahaya kehidupan. Berikut adalah penjelasan mengenai pria yang baik dalam islam Pria yang Baik Sesuai Kedudukannya dalam IslamDalam islam pria memang banyak dibebani urusan untuk bertanggung jawab terhadap keluarganya, masyarakat bahkan, dan urusan-urusan kepemimpinan. Namun, bukan berarti pria dapat berlaku sewenang-wenang atau bersikap seenaknya sendiri walaupun ia bertugas bertanggung jawab atau memberikan nafkah bagi istri, atau mungkin menjadi pemimpin di masyarakat. Sejatinya seorang pria pun membutuhkan wanita atau pendamping untuk dapat melancarkan tugas-tugas dan kewajibannya. Untuk itu, pria dan wanita pada hakikatnya adalah saling melengkapi dan mengisi bukan sekedar memiliki derajat yang Hamba Allah yang TaatSebagai laki-laki pun tetap saja seorang manusia adalah seorang hamba Allah yang berkewajiban untuk menunaikan ibadah dan seluruh perintah Allah. Laki-laki bertanggung jawab bukan pada keluarga, mertua, istri dan lain sebagianya namun hanya kepada Allah. Membangun rumah tangga, menafkahi istri dan anak anak, bekerja dan berkarir semuanya dalam rangka untuk mengikuti perintah yang Allah tegaskan dalam ini sebagaimana disampaikan dalam Al-Quran bahwa manusia senantiasa harus mengikuti dan taat kepada Allah SWT. “Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab Al Quran dengan membawa kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya”. QS Az Zumar 2Seringkali ada orang-orang pria yang menganggap dirinya serba bisa, berkuasa, hebat, dan memiliki banyak kelebihan hingga menindas orang, menyepelekan dan menrendahkan derajat perempuan bahkan ia pun juga menyelepelekan keillahan Allah SWT. Contohnya adalah seperti Firaun yang angkuh dan sombong tidak mentaati rukun iman dan rukun islam. Ia adalah contoh buruk laki-laki yang ada di sejarah peradaban sombong dalam islam,atau sombong dalam Islam , adalah penyakit hati menurut Islam yang perlu dijauhi dan dihindarkan dari setiap muslim. Ujub Dalam Islam tentu saja perlu dihindarkan karena bisa berakibat tidak maunya manusia evaluasi diri dan mengillahkan Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Di QS An-Nahl ayat 36 pun Allah mengingatkan kembali bahwa adanya rasul-rasul Allah untuk mengajak menyembah Allah. Artinya, penyembahan terhadap Allah adalah suatu yang tidak boleh dirubah.“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul.” Menjalankan dengan Sungguh-Sungguh Misi Khalifah fil Ard “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” QS Al Baqarah 30Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa kewajiban manusia adalah sebagai Khalifah fil Ard. Masing-masing manusia memiliki misi untuk menjalankan peran sebagai khalifah fil ard. Dalam hal ini laki-laki dan perempuan tentu memiliki potensi dan kesempatan yang sama untuk berlomba memberikan yang terbaik untuk ummat dan agama. Hanya saja fungsi dan perannya yang bisa jadi berbeda. Sejatinya khalifah fil ard adalah perilaku dan proses membangun masyarakat dan memberikan manfaat sebesar-besarnya agar tercipta peradaban yang baik dan itu segala peran baik dalam berkarir, membangun sektor negara, kepala rumah tangga, dan lain sebagainya semua bertujuan untuk menjadi seorang khlaifah fil ard. Untuk itu tanggung jawabnya bukan hanya terhadap keluarga, namun juga kepada lingkungan dan masyarakat Penciptaan Manusia , Tujuan Hidup Menurut Islam, Hakikat Penciptaan Manusia, Konsep Manusia dalam Islam, Hakikat Manusia Menurut Islam, adalah sejatinya menjalankan fungsi khalifah ini dengan sebaik-baiknya. Untuk itu seorang pria yang baik pun harus mampu menjalani ini dengan sebaiknya Kepala Rumah Tangga yang Maksimal dan Menafkahinya Kepala rumah tangga dan menafkahi keluarga adalah tanggung jawab dari laki-laki. Perempuan boleh membantu dan ikut bekerja namun tanggung jawab menafkahi adalah tanggung jawab dari laki-laki. Jika tidak dijalankan atau dilalaikan maka laki-laki tersebut berdosa, karena hal tersebut adalah perintah dari Allah kepala keluarga laki-laki juga dituntut untuk membawa keluarga, istri dan anak anaknya pada jalan jalan yang lurus yaitu jalan kebaikan sebagaimana fungsi agama dan aturan agama. Untuk itu, mendidik keluarganya pun juga bagian dari tugas ini sebagaimana disampaikan oleh Allah dalam ayat Al-Quran bahwa pria telah dibebankan diri sebagai seorang pemimpin, termasuk bagi wanita, atau istri dan anak-anaknya. Kelebihan laki-laki telah diberikan oleh Allah agar dapat menunaikan tanggung jawab-nya dengan sebaik-baiknya.“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” QS. An-Nisaa’ 34Rumah tangga menurut Islam dan kehidupan rumah tangga dalam Islam tentunya juga sangat bergantung kepada bagaimana pria atau suami menjalankannya dengan baik. Keluarga sakinah dalam Islam dan keluarga harmonis menurut Islam tentu membutuhkan komitmen dan kesetiaan dari pria yang berperan sebagai suami dan kepala rumah tangga di dalamnya.
laki laki sejati menurut islam